Kamis, 02 Mei 2013

tokoh wayang bima

Tokoh Wayang Bima Sifat tokoh wayang Bima : Teguh pendirian Tidak suka basa-basi Setia Tidak pernah menjilat ludahnya sendiri dalam bertindak Gagah berani Memiliki ketabahan Kuat Patuh Jujur Menganggap semua orang memiliki derajat yang sama.

Kebijakan Untuk Memenangkan Globalisasi

Kebijakan Untuk Memenangkan Globalisasi A. Pengertian Globalisasi Globalisasi bersasal dari kata globel, yang merupakan suatu proses suatu tatanan, aturan dan sistem tertentu yang berlaku bagi bangsa-bangsa lain di dunia. Sementara itu, ada pula yang mengartikan globalisasi merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005) Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. B. Proses Globalisasi Globalisasi yang hakikatnya membawa kita ke ruang lingkup atau tatanan kehidupan yang mengglobal dan dapat diibaratkan seperti udara yang bergerak cepat dan kesegala penjuru arah. Ia bergerak dari satu ruang ke ruang lain dan meluas. Tidak terbatas. Proses Globalisasi berlangsung dimulai dengan ditemukannya alat komunikasi dan transportasi modern seperti telepon, radio, telegrap, televisi, serta mobil di akhir abad 19. Dengan kemajuan teknologi dan informasi tersebut, orang mudah menyampaikan informasi dan berkembangannya dari tempat yang satu ke tenmpat yang lainnya. Dari paparan di atas, maka jelas apa yang dilakukan oleh suatu Negara dapat dengan mudahnya diakses oleh Negara lain di seluruh dunia. Perkembangan sarana dan prasarana ini ditopang pula dengan adanya pesawat terbang sebagai sarana transportasi, serta satelit sebagai alat komunikasi dan internet untuk mengakses peristiwa atau kejadian yang terjadi di seluruh dunia yang mengakibatkan proses globalisasi begitu cepat. Maka akan terjadi kontak secara langsung antar negara-negara. Kotak langsung tersebut mengakibatkan nilai-nilai sosial budaya dari suatu bangsa akan terbawa dan saling mempengaruhi satu sama lain. Proses ini dapat dinamakan proses globalisasi. Sejalan dengan penemuan-penemuan bidang komunikasi dan transformasi oleh Negara-negara Eropa dan Amerika sebagai sumber dan arah jalannya globalisasi, seakan-akan semua dikendalikan oleh mereka. Negara-negara itulah yang paling berpengaruh di kancah kehidupan dunia. Kebijakan dalam memenangkan globalisasi menurut saya : 1. banyak yang harus di rubah dalam sistem memonitor perkembangan keuangan di indonesia 2. mengkaji ulang secara berkesinambungan dalam mengontrol arus dan dampak dari globalisasi itu sendiri 3.memprioritaskan investasi yang para investornya berasal dari negara sendiri untuk lebih di utamakan 4.mengikuti kuat / lemahnya mata uang kita terhadap mata uang asing 5.membuka kemitraan usaha yang dalam usahanya memberi pinjaman terhadap modal swasta yang ingin ikut andil dalam arus globalisasi tapi memiliki sedikit modal 6.mengawasi jalannya sistem tata politik & hukum agar tidak mudah di buat terombang ambing oleh peraturan - peraturan yang membuat sulit para pemilik usaha , dll sekaligus pekerjanya 7. memberi banyak pelatihan terhadap sumber daya manusianya itu sendiri untuk menghadapi globalisasi 8.selalu mengusung / menggunakan & memanfaatkan teknologi yang seerba canggih pada saat ini .

Perdukunan vs Globalisasi

Perdukunan vs Globalisasi Pada era globalisasi yang sangat berkembang cepat seperti sekarang ini, banyak individu ataupun masyarakat yang sekiranya bersaing secara ketat antara satu dengan yang lain, dan tidak banyak individu juga yang ingin mencari suatu masukan dari orang lain ataupun mencari jalan pintas yang di anggap dapat memenangi persaingan dengan individu lain. Hal seperti itu tidak asing lagi bagi masyarakat pada umumnya pada masa era globalisasi pada sekarang ini, dimana salah satunya adanya banyak orang yang berbondong-bondong mencari seseorang yang dianggap mempunyai suatu kelebihan yang dianggapnya dapat memberikan suatu gambaran kedepan bagi individu, dimana salah satu nya lewat praktik perdukunan seperti yang sedang heboh dibicarakan saat ini. Apakah sebenarnya praktik perdukunan itu ? praktik perdukunan sebenarnya adalah suatu praktik yang tidak bersifat fisik dan praktik yang sifatnya non medis, dimana yang membuka praktik tersebut merupakan orang pintar yang dianggap memiliki kelebihan ataupun memiliki ilmu kebatinan yang tidak semua orang memilikinya yang dalam kata lain yang sering didengar oleh masyarakat khususnya masyarakat Indonesia adalah dukun. Perdukunan sebenarnya bukan terjadi pada saat era globalisasi yang modern saat sekarang ini saja, tetapi sudah ada sejak dulu kala pada saat jaman nenek moyang kita yang namanya praktik perdukunan sudah terjadi dimasyarakat, bahkan praktik perdukunan yang terjadi saat sekarang ini dengan praktik perdukunan yang jauh sebelum era globalisasi yang modern ini kata-kata perdukunan lebih dikenal oleh masyarakat sebelum era globalisasi saat ini karena, di era globalisasi saat ini sudah terdapat banyak cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dapat dibuktikan secara kasat mata melalui cabang-cabang ilmu tersebut. Sebenarnya praktik perdukunan ini hanyalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh setiap individu yang memiliki persepsi yang saling berbeda satu dengan yang lainnya, baik suatu kepercayaan yang sudah turun-menurun yang dimiliki orang masing-masing individu. Di era globalisasi saat ini, hal seperti perkunanan sebenenarnya sudah mulai pudar di masyarakat seiring dengan teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini, disamping itu juga masyarakat sudah pintar untuk memilah hal-hal yang menurutnya baik atau tidak karena, pada dasarnya segala sesuatu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa bukan berasal dari manusia karena, pada dasarnya manusia hanya dapat bertindak serta berdoa dan hanya Tuhan Yang Maha Esa sajalah yang dapat menentukan segala yang menurut Tuhan terbaik untuk kita bukan terbaik untuk