Sabtu, 03 Mei 2014

teori tentang proposal (tulisan)

Teori Tentang Proposal

A.    Definisi Proposal
Kata proposal sendiri berasal dari bahasa Inggris “to propose” yang artinya mengajukan. Sedang dalam KBBI proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. 
Berikut pengertian proposal menurut pendapat para ahli sebagai berikut :
Rieefky, proposal adalah  suatu bentuk rancangan  kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar.
Hasnun Anwar (2004:73), proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu.
Jay (2006:1),  proposal adalah alat bantu  menejemen standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien.
Hadi, proposal adalah suatu usulan tersruktur untuk agenda kerjasama bisnis antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan sampai pada pemecahan masalah.
Keraf (2001:302), proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu  pekerjaan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan proposal adalah suatu rancangan kegiatan atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar oleh seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak yang dikehendaki dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya.

B.    Ciri-ciri Proposal
Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut      
1) Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
Proposal dibuat dengan singkat agar pihak tertentu mengetahui pokok isi acara yang akan diselenggarakan
2) Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
Proposal seharusnya diberikan kepada donatur terkait minimal satu bulan sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada donatur tersebut.
3) Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
Proposal disusun dengan tujuan-tujuan yang disesuaikan dengan latar belakang acara.
4) Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang nantinya diserahkan kepada yang penyelenggara acara.
Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah susunan kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur. 
5) Ada pihak yang mengajukan.
Pihak yang mengajukan tersebut sebagai pihak yang mengusulkan suatu rencana atau kegiatan.
6) Ada pihak yang menyetujui.
Adanya pihak yang menyetujui menjadi salah satu dari ciri dari proposal. Hal ini berkaitan dengan fungsi proposal yakni sebagai legalisasi suatu rencana kegiatan.
7) Terdapat gambaran kegiatan secara umum.
Gambaran kegiatan disertakan dalam proposal berguna untuk memberikan informasi pada siapapun yang hendak ditunjukan proposal tersebut agar mengetahui apa yang sebenarnya maksud yang terkandung dalam proposal tersebut.
8) Mempunyai kekuatan persuasif.
Proposal mempunyai ciri persuasif bertujuan untuk menyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
9) Disusun sebelum rencana kerja.
maksudnya agar penerima mengetahui gambaran kegiatan secara keseluruhan kegiatan yang akan disetujuinya.
10) Bersifat bisnis.
Maksudnya proposal ini dibuat dengan tujuan untuk mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu kegiatan.
11) Memiliki sasaran dan tujuan yang jelas.
Proposal disusun harus mempunyai sasaran dan tujuan yang jelas agar proposal tersebut bisa diterima dan disetujui oleh pihak yang menerima proposal dalam mengadakan pertimbangan.

C.    Jenis-jenis Proposal
Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi 4 jenis :
  1. Proposal bisnis. Sesuai dengan namanya, proposal ini berkaitan dengan usaha seseorang atau suatu kelompok. Contohnya adalah proposal pendirian usaha atau proposal kerjasama antar dua perusahaan.
  2. Proposal proyek, mengacu pada dunia kerja, berisikan serangkaian rencana dalam sektor bisnis atau komersil. Contohnya adalah proposal proyek perumahan.
  3. Proposal penelitian. Merupakan pengajuan kegiatan penelitian. Sering digunakan dalam kegiatan akademisi seperti penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis, dsb.
  4. Proposal kegiatan/ event adalah pengajuan rencana sebuah kegiatan yang dilakukan oleh satu individu atau kelompok. Contohnya adalah proposal kegiatan 17 Agustus.
D.    Manfaat Proposal
Adapun manfaat pembuatan proposal sebagai berikut :
  1. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
  2. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
  3. Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
  4. Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan.
  5. Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang.
  6. Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan.
  7. Sebagai alat evaluasi kegiatan.
  8. Sebagai salah satu alat untuk memperluan jaringan kerja dan komunikasi.
E.    Kerangka Proposal
Berikut sistematika kerangka proposal :
Pendahuluan
Berisi tentang hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan.
Dasar Pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
Tujuan 
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).
Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.
Jenis Kegiatan
Sekaligus digunakan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan.
Target
Berisi uraian ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan
Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
Anggaran Dana
Biasanya hanya disebutkan jumlah perkiraan pemasukan dan pengeluaran. Rinciannya ada dalam lampiran proposal.
Susunan Panitia
Ditulis secara garis besar. Kerangka panitia yang tertera lengkap ada di dalam lampiran.
Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan lengkap dengan kalender kegiatan.
Penutup
Berisi harapan yang ingin dicapai, lembar pengesah proposal
Lampiran
Isi dan sistematika penulisan proposal dapat dimodifikasi sesuai dengan tujuan proposal itu sendiri. Contoh untuk proposal yang bertujuan mencari sponsor maka dapat dimasukan penawaran sponsorship. Atau proposal usaha/bisnis dapat memasukkan profil perusahaan, struktur organisasi, produk perusahaan, target pasar, dll.





DAFTAR PUSTAKA :
Susanto, Happy, 2010. Panduan Lengkap Menyusun Proposal. Jakarta: Visimedia.
Anon, 2014. Proposal, Dalam http://id.scribd.com/doc/7750045/Proposal. Diakses pada tanggal 2 Mei 2014.
Nindiyah Puspitasari, 2011. Pengertian Proposal, Dalam
Sophy Sofisme, 2013. Makalah Tentang Proposal, Dalam
http://sophysofisme.blogspot.com/2013/07. Diakses pada tanggal 2 Mei 2014.
Alikta hasanah Safitri, 2013. Proposal, Dalam
http://evianthyblog.blogspot.com/2011/11/proposal.html. Diakses pada tanggal 2 Mei 2014.

proposal kegiatan (tugas)


Proposal Donor Darah 2013



Proposal Donor Darah 2013

Bukti Cinta Untuk Sesama

SMA NEGERI 1 CIBINONG CIANJUR
jln. Raya Cibinong Km. 90 Telp. (0263) 360153 Cianjur 4327
A. NAMA KEGIATAN
Donor Darah 2013 “Darahku Bukti Cinta untuk Sesama”.
B. PENDAHULUAN
Darah merupakan salah satu komponen paling penting yang ada dalam tubuh, mengingat fungsinya sebagai alat transportasi. Kekurangan darah di dalam tubuh dapat memacu sejumlah penyakit dimulai dari anemia, hipotensi, serangan jantung, dan beberapa penyakit lainnya. Beberapa kasus lain seperti kecelakaan  dan proses melahirkan juga merupakan penyebab seseorang mengalami kekurangan darah akibat pendarahan hebat. Kondisi ini tentu menuntut instansi yang terkait, seperti PMI dan rumah sakit, untuk selalu memiliki persediaan darah yang mencukupi. Namun ironisnya tak jarang kita temukan kasus kurangnya kantong darah di rumah sakit sementara kebutuhan akan darah terus meningkat. Untuk menunjukkan kepedulian kami, anggota PMR SMA Negeri 1 Cibinong bekerja sama dengan PMI cabang Cianjur bermaksud menyelenggarakan kegiatan Donor Darah dengan tema “Darahku Bukti Cinta untuk Sesama”.
C. DASAR PEMIKIRAN
Perbandingan antara jumlah permintaan dan persediaan darah yang tidak seimbang merupakan latar belakang utama kegiatan ini. Serta kurangnya perhatian masyarakat terhadap masalah – masalah sosial yang ada di sekitarnya, terutama yang menyangkut masalah stok darah, masih rendah. Sehingga dengan hadirnya acara ini, yang telah dikonsep sedemikian rupa dan akan dijelaskan lebih lanjut, diharapkan mampu mengajak seluruh siswa SMA Negeri Cibinong akan apa yang terjadi di sekitar mereka serta turut mewujudkan apa yang menjadi tujuan diadakannya acara ini yang diantaranya ikut menambah stok darah yang ada.
D. TUJUAN
Maksud dan tujuan dari kegiatan Donor Darah 2013 “Darahku Bukti Cinta untuk Sesama” antara lain
1.      Sebagai wujud pelaksanaan program kerja PMR  masa bakti 2012/2013
2.      Memenuhi kebutuhan masyarakat akan darah
3.      Wujud kepedulian siswa SMA Negeri 1 Cibinong di bidang kesehatan
4.      Sosialisasi pentingnya donor darah di kalangan masyarakat
5.      Media promosi untuk sponsor terkait.
6.      Menambah stok darah yang ada.
E. SUSUNAN PANITIA
1.      PANITIA GURU
a.       Penanggung jawab      : Toto Suharya, S.pd, M.Pd
b.      Pembina PMR             : Hehet Sumarhaeti, M.M.Pd.
2.      PANITI SISWA
a.       Ketua                          : Samsul Aripin
b.      Sekretaris                    : Rahmanida Susiana
c.       Bendahara                   : 1. Yulli Yulianti
  2.  Restiawati
d.      Koordinasi                  : Semua anggota PMR
F. SASARAN PESERTA
1. Siswa-Siswa SMA Negeri 1 Cibinong
2. Masyarakat umum di Daerah Cibinong dan sekitarnya.
G. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari             : Rabu
Tanggal       : 28  Agustus 2013
Pukul           : 08.00 s.d. Selesai
Tempat        : Lab. Fisika SMA Negeri 1 Cibinong
Target          : 200 calon pendonor
H. BENTUK KEGIATAN
Donor Darah 2013 “Darahku Bukti Cinta untuk Sesama” merupakan kegiatan yang akan diikuti oleh masyarakat umum di Daerah  Cianjur, namun tidak menutup kemungkinan masyarakat diluar itu juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Prosedur pelaksanaan donor darah akan dilakukan oleh Unit Transfusi Darah PMI.
I. PENUTUP
Demikian proposal kegiatan ini kami sampaikan. Kami berharap dapat mengadakan kerja sama yang baik. Kami mohon maaf bila terdapat kesalahan. Atas perhatian dan kerja sama Anda kami mengucapkan terima kasih.
RENCANA ANGGARAN
Dokumentasi                                       Rp.   100.000,-
Konsumsi  (200x Rp. 25.000,-)           Rp. 5.000.000,-
K3                                                       Rp. 250.000,-
Sound system                                      Rp. 500.000,-
Kudapan (200x Rp. 10.000,-)             Rp. 2.000.000,-
Akomodasi                                          Rp.   150.000,-
Tak Terduga                                        Rp. 1.000.000,-          
Jumlah                                               Rp. 9.000.000,-
Ketua,
SAMSUL ARIPIN
NIS. 080907242
Sekretaris,
RAHMANIDA SUSIANA
NIS. 121311441
Wakasek kesiswaan
HERI MURTIANTO S.S
NIP. 1976042820090201026
Pembina PMR
HEHET SUMARHAETI, M.M.Pd
NIP.196507061994052001               
Mengetahui;
Kepala Sekolah,
TOTO SUHARYA, S.Pd., M. Pd.
NIP. 19750802 200003 1 002
 
http://pmrceria.blogspot.com/2013/07/proposal-donor-darah-2013.html#.U2S-Nje2yP4

karangan populer (tugas)

MALIOBORO
Menyusuri Jalan Karangan Bunga dan Surga Cinderamata di Jantung Kota Jogja

Matahari bersinar terik saat ribuan orang berdesak-desakan di sepanjang Jalan Malioboro. Mereka tidak hanya berdiri di trotoar namun meluber hingga badan jalan. Suasana begitu gaduh dan riuh. Tawa yang membuncah, jerit klakson mobil, alunan gamelan kaset, hingga teriakan pedagang yang menjajakan makanan dan mainan anak-anak berbaur menjadi satu. Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya rombongan kirab yang ditunggu pun muncul. Diawali oleh Bregada Prajurit Lombok Abang, iring-iringan kereta kencana mulai berjalan pelan. Kilatan blitz kamera dan gemuruh tepuk tangan menyambut saat pasangan pengantin lewat. Semua berdesakan ingin menyakasikan pasangan GKR Bendara dan KPH Yudhanegara yang terus melambaikan tangan dan menebarkan senyum ramah.
Itulah pemandangan yang terlihat saat rombongan kirab pawiwahan ageng putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X lewat dari Keraton Yogyakarta menuju Bangsal Kepatihan. Ribuan orang berjejalan memenuhi Jalan Malioboro yang membentang dari utara ke selatan. Dalam bahasa Sansekerta, malioboro berarti jalan karangan bunga karena pada zaman dulu ketika Keraton mengadakan acara, jalan sepanjang 1 km ini akan dipenuhi karangan bunga. Meski waktu terus bergulir dan jaman telah berubah, posisi Malioboro sebagai jalan utama tempat dilangsungkannya aneka kirab dan perayaan tidak pernah berubah. Hingga saat ini Malioboro, Benteng Vredeburg, dan Titik Nol masih menjadi tempat dilangsungkannya beragam karnaval mulai dari gelaran Jogja Java Carnival, Pekan Budaya Tionghoa, Festival Kesenian Yogyakarta, Karnaval Malioboro, dan masih banyak lainnya.
Sebelum berubah menjadi jalanan yang ramai, Malioboro hanyalah ruas jalan yang sepi dengan pohon asam tumbuh di kanan dan kirinya. Jalan ini hanya dilewati oleh masyarakat yang hendak ke Keraton atau kompleks kawasan Indische pertama di Jogja seperti Loji Besar (Benteng Vredeburg), Loji Kecil (kawasan di sebelah Gedung Agung), Loji Kebon (Gedung Agung), maupun Loji Setan (Kantor DPRD). Namun keberadaan Pasar Gede atau Pasar Beringharjo di sisi selatan serta adanya permukiman etnis Tionghoa di daerah Ketandan lambat laun mendongkrak perekonomian di kawasan tersebut. Kelompok Tionghoa menjadikan Malioboro sebagai kanal bisnisnya, sehingga kawasan perdagangan yang awalnya berpusat di Beringharjo dan Pecinan akhirnya meluas ke arah utara hingga Stasiun Tugu.
Melihat Malioboro yang berkembang pesat menjadi denyut nadi perdagangan dan pusat belanja, seorang kawan berujar bahwa Malioboro merupakan baby talk dari "mari yok borong". Di Malioboro Anda bisa memborong aneka barang yang diinginkan mulai dari pernik cantik, cinderamata unik, batik klasik, emas dan permata hingga peralatan rumah tangga. Bagi penggemar cinderamata, Malioboro menjadi surga perburuan yang asyik. Berjalan kaki di bahu jalan sambil menawar aneka barang yang dijual oleh pedagang kaki lima akan menjadi pengalaman tersendiri. Aneka cinderamata buatan lokal seperti batik, hiasan rotan, perak, kerajinan bambu, wayang kulit, blangkon, miniatur kendaraan tradisional, asesoris, hingga gantungan kunci semua bisa ditemukan dengan mudah. Jika pandai menawar, barang-barang tersebut bisa dibawa pulang dengan harga yang terbilang murah.
Selain menjadi pusat perdagangan, jalan yang merupakan bagian dari sumbu imajiner yang menghubungkan Pantai Parangtritis, Panggung Krapyak, Kraton Yogyakarta, Tugu, dan Gunung Merapi ini pernah menjadi sarang serta panggung pertunjukan para seniman Malioboro pimpinan Umbu Landu Paranggi. Dari mereka pulalah budaya duduk lesehan di trotoar dipopulerkan yang akhirnya mengakar dan sangat identik dengan Malioboro. Menikmati makan malam yang romantis di warung lesehan sembari mendengarkan pengamen jalanan mendendangkan lagu "Yogyakarta" milik Kla Project akan menjadi pengalaman yang sangat membekas di hati.
Malioboro adalah rangkaian sejarah, kisah, dan kenangan yang saling berkelindan di tiap benak orang yang pernah menyambanginya. Pesona jalan ini tak pernah pudar oleh jaman. Eksotisme Malioboro terus berpendar hingga kini dan menginspirasi banyak orang, serta memaksa mereka untuk terus kembali ke Yogyakarta. Seperti kalimat awal yang ada dalam sajak Melodia karya Umbu Landu Paranggi "Cintalah yang membuat diriku betah sesekali bertahan", kenangan dan kecintaan banyak orang terhadap Malioboro lah yang membuat ruas jalan ini terus bertahan hingga kini.

http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/market/malioboro/

teori tentang perbedaan karangan (tulisan)

Definisi Karangan
Definisi karangan menurut ahli :
Lamudin Finoza (2009:234), karangan adalah suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan.E. Kosasih (2003:26), karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh.Gie (1995:17), karangan adalah suatu bentuk pengertian yang memiliki hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti.Keraf (1994:2), karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata sehingga menjadi suatu kalimat, paragraf yang akan menjadi suatu wacana yang dipahami.Ahmadi (1990:1), karangan diartikan sebagai rangkaian kalimat.Sirait, dkk (1985:1), karangan yaitu setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas.
Jadi, karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.

Karangan Ilmiah, Non Ilmiah, dan Semi Ilmiah (Populer)
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Dalam artikel ini akan dibahas tentang 3 jenis karangan, yaitu: karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan semi ilmiah. Berikut ini penjelasannya.
(1) Karangan Ilmiah            
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, kesimpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Tujuan karya ilmiah, antara lain:
  1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  3. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  4. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  5. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut :
  1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
  2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
  3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
  4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
  5. Memperoleh kepuasan intelektual;
  6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
  7. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

(2) Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
  1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
  2. Fakta yang disimpulkan subyektif,
  3. Gaya bahasa konotatif dan populer,
  4. Tidak memuat hipotesis,
  5. Penyajian dibarengi dengan sejarah,
  6. Bersifat imajinatif,
  7. Situasi didramatisir,
  8. Bersifat persuasif.
  9. Tanpa dukungan bukti

Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
  • Dongeng
  • Cerpen
  • Novel
  • Drama
  • Roman

(3) Karangan Semi Ilmiah (Populer)
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam karya tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-ilmiah
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Karya non-ilmiah bersifat, antara lain :
Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Semi ilmiah
Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.
Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian awal karangan (preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian akhir karangan (reference matter).

Berbeda dengan karangan semi ilmiah, bahasa dalam karangan semi ilmiah/ilmiah popular dan non-ilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra.

Jenis-jenis Karangan
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
  1. Karangan narasi : Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu.
  2. Karangan deskripsi : Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
  3. Karangan eksposisi : Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk memperjelas pemaparan.
  4. Karangan argumentasi : Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang meyakinkan.
  5. Karangan persuasi : Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data sebagai penunjang.



SUMBER :