Definisi Karangan
Definisi karangan
menurut ahli :
Lamudin Finoza (2009:234), karangan adalah suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan.E. Kosasih (2003:26), karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh.Gie (1995:17), karangan adalah suatu bentuk pengertian yang memiliki hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti.Keraf (1994:2), karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata sehingga menjadi suatu kalimat, paragraf yang akan menjadi suatu wacana yang dipahami.Ahmadi (1990:1), karangan diartikan sebagai rangkaian kalimat.Sirait, dkk (1985:1), karangan yaitu setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas.
Jadi, karangan
adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang
dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian
hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Karangan Ilmiah, Non Ilmiah, dan Semi Ilmiah
(Populer)
Karangan
merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Dalam
artikel ini akan dibahas tentang 3 jenis karangan, yaitu: karangan ilmiah,
karangan non ilmiah, dan karangan semi ilmiah. Berikut ini penjelasannya.
(1) Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya
ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian,
makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya
kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, kesimpulan, dan
informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi
ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
- Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
- Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
- Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
- Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
- Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis
adalah berikut :
- Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
- Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
- Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
- Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
- Memperoleh kepuasan intelektual;
- Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
- Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
(2) Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya
menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu
formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
- Fakta yang disimpulkan subyektif,
- Gaya bahasa konotatif dan populer,
- Tidak memuat hipotesis,
- Penyajian dibarengi dengan sejarah,
- Bersifat imajinatif,
- Situasi didramatisir,
- Bersifat persuasif.
- Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah,
yaitu:
- Dongeng
- Cerpen
- Novel
- Drama
- Roman
(3) Karangan Semi
Ilmiah (Populer)
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah
penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis
dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta
umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah
penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya
tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam karya tulis ini. Karya tulis
semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel,
roman dan cerpen.
Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-ilmiah
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat
dicermati dari beberapa aspek.
Karya ilmiah
harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
Karya ilmiah
bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan
metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan
terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Dalam
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata
lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian.
Karya non-ilmiah
bersifat, antara lain :
Emotif :
merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari
keuntungan dan sedikit informasi
Persuasif :
merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
Deskriptif :
merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
Jika kritik
adakalanya tanpa dukungan bukti.
Perbedaan Karya Ilmiah dengan Semi
ilmiah
Bahasa dalam
karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi
yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan
diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti pertama
“penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah
ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi,
menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi
penulisan karangan ilmiah.
Terdapat
tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian awal
karangan (preliminaries), bagian isi
(main body), dan bagian akhir
karangan (reference matter).
Berbeda
dengan karangan semi ilmiah, bahasa dalam karangan semi ilmiah/ilmiah popular
dan non-ilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna
konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau popular
yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif
seperti pada karya sastra.
Jenis-jenis Karangan
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya
dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
- Karangan narasi : Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu.
- Karangan deskripsi : Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
- Karangan eksposisi : Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk memperjelas pemaparan.
- Karangan argumentasi : Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang meyakinkan.
- Karangan persuasi : Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data sebagai penunjang.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar