TEORI-TEORI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN METODE ILMIAH DAN SIKAP ILMIAH (tugas)
Dalam suatu teori yang
mementingkan metode ilmiah kita harus menciptakan suatu metodeyang akurat dan
tidak berat sebelah sehingga kita bisa mendapatkan karya ilmiah yang
terstruktur dan dapat dipahami oleh pembaca tujuan dan maksud dari karya yang
di buat serta termasuk dalam metode penulisan yang perlu menggunakan bahasa
yang mudah di pahami pembaca. Sikap ilmiah juga diperlukan untuk menyikapi
suatu permasalahan yang akan di bahas dalam penulisan ilmiah dengan lebih jelas
dan langsung ke inti dari materi pembahasan.
Beberapa Pengertian Sikap Ilmiah
Menurut Para Ahli :
1. Kurniadi (1988) dikutip dari pendapat M. O.
Edward yang merumuskan perilaku kreatif sikap ilmiah dari kata-kata ide
(gagasan) berikut :
I : Imagination (Imajinasi)
D : Data (Fakta)
E : Evaluation (Evaluasi)
A : Action (Tindakan)
2. Seorang yang kreatif adalah seseorang yang
mampu mengumpulkan data, berimajinasi dalam aksinya juga membuat evaluasi. Di
dalam jurnal yang ditulis oleh S. Karim A. Karhami (2005), sikap ilmiah yang
cenderung dikembangkan diberbagai sekolah adalah :
A. Curiosity (Sikap ingin tahu)
Ditandai dengan tingginya minat
siswa. Di sini anak juga sering mencoba pengalaman-pengalaman baru. Curiosity
sering diawali dengan pengajuan pertanyaan
B. Flexibilitu (Sikap luwes)
Sikap anak dalam memahami konsep
baru, pengalaman baru, sesuai dengan kemampuannya tanpa ada kesulitan. Dan
biasanya pemahaman ini berlangsung secara bertahap
C. Critical reflektion (Sikap kritis)
Kebiasaan anak untuk merenung dan
mengkaji kembali kegiatan yang sudah dilakukan
D. Sikap jujur
Kejujuran siswa kepada diri
sendiri dan orang lain dalam menyelesaikan atau mencoba pengalaman yang baru
Metode Penelitian
Istilah metode penelitian terdiri
atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian. Kata metode berasal dari
bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode
merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis)
untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk
menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk
keabsahannya. Adapun pengertian penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan
analisis data yang dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat
kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental,
interaktif maupun non interaktif.
Dari pengertian di atas kita
dapat mengetahui bahwa metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan
masalah ataupun cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode
ilmiah.
Definisi Metode Ilmiah Menurut
Para Ahli :
Nasir (1988:51) : Metode
penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan
dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
Sugiyono (2004: 1) : Metode
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
Winarno (1994) : Metode
penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti
dan sistematik.
Muhiddin Sirat (2006) : Metode
penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentuan judul penelitian.
Ciri-ciri Metode Ilmiah :
Bersifat logis, artinya dapat
memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional
berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
Bersifat obyektif, artinya dapat
dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
Bersifat konseptual, artinya
proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya
dapat dipertanggungjawabkan.
Bersifat empiris, artinya metode
yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah hal-hal
yang diharapkan akan tercapai dari penelitian yang dilakukan, sesuai dengan apa
yang dipertanyakan pada rumusan masalah. Dengan demikian apa yang,
dipertanyakan pada rumusan masalah, hal itu juga yang menjadi tujuan
penelitian.
Secara umum ada empat tujuan
utama :
Tujuan Eksploratif (Penemuan) :
menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu;
Tujuan Verifikatif (Pengujian):
menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada;
Tujuan Developmental
(Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada;
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Tesis, Disertasi)
Manfaat Penelitian :
Manfaat teoritis (keilmuan).
Contoh: Memperluas pengetahuan penulis dalam masalah manajemen sumber daya
manusia, khususnya tentang kinerja, motivasi, dan kemampuan karyawan. Menjadi
referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya yang relevan.
Manfaat praktis (pemecahan
masalah). Contoh: Memberikan referensi bagi perusahaan dalam mengelola sumber
daya manusia yang efektif.
Langkah-langkah Metode Ilmiah :
Merumuskan masalah
Berpikir ilmiah melalui metode
ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini
kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat
tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin
memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya
sendiri belum dirumuskan?
Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban
sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data
yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah,
perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu
mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat
melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh
karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir
ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Mengumpulkan data
Pengumpulan data merupakan
tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah.
Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan
metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah
dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah,
sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah
hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa
hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan.
Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis.
Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau
menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena
itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu
menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan
maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu
penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan
ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam
berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan.
Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan
sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif
secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang
tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting.
Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang
dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan
masalah yang diajukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar